Thursday

PENGGOLONGAN ZOONOSIS

Penyakit zoonosis terdiri dari berbagai jenis penyakit menular yang secara biologis sangat berbeda satu dengan lainnya. Karena banyaknya penyakit yang yang dapat digolongkan sebagai zoonosis dan karena perbedaan yang kompleks antara penyakit zoonosis yang ada, ada beberapa cara penggolongan penyakit zoonosis, antara lain berdasarkan cara penularan, berdasarkan reservoir utamanya, berdasarkan asal hewan penyebarnya dan berdasarkan agen penyebabnya (SUHARSONO, 2002; SOEJOEDONO, 2004). Berdasarkan agen penyebabnya zoonosis dapat dibedakan atas:

1. Zoonosis yang disebabkan oleh bakteri, misalnya antraks, brucellosis, leptospirosis, tuberkulosis, listeriosis dan salmonelosis,
2. Zoonosis yang disebabkan oleh virus, misalnya rabies, Japanese encephalitis, nipah dan Avian influenza,
3. Zoonosis yang disebabkan oleh parasit misalnya toxoplasmosis, taeniasis dan scabies,
4. Zoonosis yang disebabkan oleh jamur misalnya ringworm,
5. Zoonosis disebabkan oleh penyebab lainnya, misalnya BSE, yang disebabkan oleh prion yaitu suatu molekul protein tanpa asam inti, baik DNA maupun RNA.

Penyakit antraks dapat dikatakan sebagai penyakit zoonosis paling tua yang pernah dilaporkan dan diketahui penyebabnya karena konsumsi daging hewan yang terkena serangan penyakit antraks. Sehingga dapat dikatakan antraks adalah salah satu penyakit zoonosis yang dapat ditularkan melalui pangan. Di Indonesia, antraks pertama kali dilaporkan terjadi di Lampung pada tahun 1884. Pada manusia dikenal tiga bentuk penyakit antraks berdasarkan cara penularannya, yaitu:

a. bentuk kulityang ditularkan melalui kulit terutama kulit yang terluka, karena kontak langsung dengan bakteri antraks,
b. bentuk inhalasi yang ditularkan karena terhisapnya spora antraks yangtersebar sebagai aerosol,
c. bentuk intestinal atau bentuk usus yang terjadi karena penularan secara oral karena konsumsi daging mentah atau pemasakan yang kurang balk dari dagingyangmengandung bakteri antraks.

Berdasarkan asal hewan penularnya, zoonosis dapat dibedakan atas zoonosis yang berasal dari satwa liar, zoonosis dari hewan yang tidak dipelihara, yang ada di sekitar rumah (seperti tikus yang dapat menularkan leptospirosis) dan zoonosis dari hewan yang telah dipelihara oleh manusia, baik yang ditularkan oleh ternak maupun oleh hewan kesayangan (seperti anjing dan kucing). Zoonosis yang ditularkan melalui pangan atau secara spesifik pangan asal ternak adalah salah satu contoh dari zoonosis yang ditularkan melalui hewan yangtelah dipelihara oleh manusia.

Artikel Terkait

PENGGOLONGAN ZOONOSIS
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

-berkomentarlah dengan baik sesuai topik
-menaruh link aktif dianggap spam